GEOLOGI

Geologi (berasal dari Yunani: γη- [ge-, "bumi"] dan λογος [logos, "kata", "alasan"]) adalah ilmu yang mempelajari bumi, komposisi, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, hingga proses pembentukannya. Tapi, poin penting yang perlu rekan-rekan ketahui untuk sementara cukup 1 hal. Apa itu? Yang terpenting adalah bahwa geologi adalah ilmu yang mempelajari semua yang ada di bawah permukaan bumi..

Mineral

Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang memiliki bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi..

Bowen’s Reaction Series

Seri Reaksi Bowen merupakan suatu skema yang menunjukan urutan kristalisasi dari mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian. Mineral-mineral tersebut dapat digolongkan dalam dua golongan besar yaitu: Golongan mineral berwarna gelap atau mafik mineral. Golongan mineral berwarna terang atau felsik mineral. .

Skala Waktu Geologi

Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah Bumi. Tabel periode geologi yang ditampilkan di halaman ini disesuaikan dengan waktu dan tatanama yang diusulkan oleh International Commission on Stratigraphy dan menggunakan standar kode warna dari United States Geological Survey..

PETROLOGI

Petrologi berasal dari dua kata yaitu “ petro “ yang berarti batu dan kata “ logos “ yang berarti ilmu. Jadi, petrologi secara bahasa adalah ilmu yang mempelajari tentang batuan. Sedangkan secara istilah petrologi adalah ilmu mengenai batuan, secara luas mempelajari asal , kejadian ,sejarah dan sejarah batuan.             Batuan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu : 1.      Batuan beku 2.      Batuan sendimen 3.      Batuan metamorf.

Tuesday 15 December 2015

Sistem Kristal Isometrik

Sistem Isometrik
Sistem ini juga disebut sistem kristal regular, atau dikenal pula dengan sistem kristal  kubus atau kubik. Jumlah sumbu kristalnya ada 3 dan saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Dengan perbandingan panjang yang sama untuk masing-masing sumbunya.
Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Isometrik memiliki axial ratio (perbandingan sumbu a = b = c, yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi α = β = γ = 90˚. Hal ini berarti, pada sistem ini, semua sudut kristalnya ( α , β dan γ ) tegak lurus satu sama lain (90˚).


Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem Isometrik memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 : 3. Artinya, pada sumbu a ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu c juga ditarik garis dengan nilai 3 (nilai bukan patokan, hanya perbandingan). Dan sudut antar sumbunya a+^bˉ = 30˚. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 30˚ terhadap sumbu bˉ.


Sistem isometrik dibagi menjadi 5 Kelas :
  • Tetaoidal
  • Gyroida
  • Diploida
  • Hextetrahedral
  • Hexoctahedral
Beberapa contoh mineral dengan system kristal Isometrik ini adalah gold, pyrite, galena, halite, Fluorite (Pellant, chris: 1992)





 PYRITE
Determinasi Pyrite
Nama Mineral : Pyrite
Rumus Kimia : FeS2
Golongan : Sulfida
Sistem Kristal : IsometrikKilap : Metalik
Belahan : Indistinct
Warna : Kuning Pucat
Berat Jenis : 5,1
Pecahan : Concoidal
Kekerasan : 6 – 6,5
Gores : Hitam
Derajat Ketransparanan : Opaque
Magnetik : Magnet setelah pemanasan
Pemanfaatan Pyrite
Pyrite dalam penggunaannya untuk produksi dioksida belerang, untuk industri kertas, dan di dalam pembuatan asam belerang, meskipun demikian . seperti itu aplikasi sedang merosot seturut arti pentingnya. Pirit dapat menunjukkan hambatan negatif dan sudah secara eksperimen menggunakan sirkuit getaran sebagai detektor radio.
Deskripsi lanjutan
Mineral Pyrite atau disebut juga besi sulfide ( FeS2 ) mempunyai kristal isometrik yang pada umumnya terlihat atau nampak dan bentuknya seperti dadu atau kubus dan di sebut juga striated ( garis sejajar pada permukaan kristal ).
Mineral Pyrite adalah yang paling umum untuk mineral sulfide. Pyrite menyingkapkan kepada lingkungan selama pekerjaan tambang dan penggalian bereaksi dengan oksigen dan air untuk membentuk asam belerang, menghasilkan pengeringan tambang asam. Ini diakibatkan oleh reaksi bakteri Thiobacillus, yang menghasilkan energi mereka dengan penggunaan oksigen untuk mengoxidasi besi yang mengandung besi ( Fe2+) ke besi/ ferric ( Fe3+).
Besi yang ferric pada gilirannya bereaksi dengan pirit untuk menghasilkan asam belerang dan mengandung besi. Besi yang mengandung besi kemudian adalah tersedia untuk oksidasi oleh bakteri; siklus ini dapat berlanjut sampai pirit ini tuntas bereaksi.



GALENA
Galena adalah format mineral sulfida yang alami. Mineral ini adalah mineral bijih yang paling utama. Mineral Galena ini mempunyai rumus bahan kimia (PbS) Sulfida, system kristalnya isometric hexoctahedral, mempunyai belahan yang sempurna, dengan kekerasn 2,5 – 2,75 dan berat jenis 7,58, kilap logam, dengan warna abu – abu timah. Mineral Galena ini terdapatnya dalam urat – urat hidrotermal dengan spalerit, kalkopirit, pirit, lain – lain sulfide, kuarsa, kalsit, dolomite, barit dan fluorit.
Persediaan mineral galena banyak ditemukan di Perancis, Romania, Austria, Belgium, Italy, Spain, Scotland, Inggris, Australia, dan Mexico. Galena juga terdapat di Gunung Hermon di daerah Israel sebelah utara. Di daerah Amerika Serikat mineral galena ini terjadi paling khususnya di daerah lembah Mississippi mineral ini juga terdapat di bagian tenggara Missouri dan di daerah lingkungan serupa di Illinois, Iowa dan Wisconsin. Galena juga adalah suatu mineral yang utama tambang seng di daerah status arpond Joplin di daerah Missouri bagian barat daya dan area yang ditengahnya Kansas dan Oklahoma. Galena juga suatu mineral bijih penting di dalam perak yang di tambang di daerah Colorado, Idaho, Utah dan Montana. Tentang yang belakangan, Coeur d’Alene daerah dari] Idaho utara adalah yang paling terkemuka. Mineral galena sekali – kali di gunakan sebagai semikonduktor (yaitu kristalnya) di dalam pesawat radio. kristal galena menjadi bagian dari suatu titik- dioda kontak digunakan untuk mendeteksi isyarat/sinyal radio.



Gambar galena:


FLUORITE
Fluorit [CaF] ( juga disebut fluor- tiang kapal) adalah suatu mineral yang terdiri atas kalsium fluoride, CaF2. Mineral Fluorit  adalah suatu mineral yang sifat kristalnya isometrik dengan bentuk kubus, meskipun octahedral dan format isometrik lebih rumit tidaklah luar biasa. Kelahiran kembar Kristal adalah umum dan menambahkan kompleksitas kepada mengamati kebiasaan kristal. Fluorit mempunyai warna bening  atau putih, warna ungu, biru, biru kehijau – hijauan, hijau, kuning, kuning kecoklat-coklatan, merah muda, atau merah. Fluorit juga mempunyai kekerasan 4, berat jenis 3,18, dengan kilau seperti kaca dan belahannya yang sempurna (111), mempunyai daya larut sedikit di dalam air.
Fluorit [CaF] boleh terjadi sebagai persediaan di dalam pembuluh, terutama dengan mineral metalik, di mana sering merupakan bagian dari gangue ( yang tidak berharga ” host-rock” di mana mineral menjadi berharga) dan mungkin  berhubungan dengan galena, sphalerite, barit, kwarsa, dan kalsit. Fluorit merupakan suatu mineral umum di dalam persediaan hydrothermal asal dan telah menjadi catatan sebagai mineral utama di dalam granit dan batuan beku lain dan sebagai unsur pelengkap dolostone umum dan batu gamping.
Mineral fluorit terdapat di daerah Negara Jerman, Austria, Inggris, Norwegia, Meksiko, Switzerland, Ontario di Canada dan ddi wilayah Amerika Serikat.




Monday 14 December 2015

Album Mineral Optik

               Dalam mempelajari mineral diperlukan sebuah mikroskop untuk mengamati sifat-sifat dari mineral, karena tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Sifat tersebut merupakaan sifat optik dari sebuah mineral. Mikroskop yang digunakan adalah mikroskop Polarisasi , yang pada prinsipnya sama dengan mikroskop yang biasaya dipergunakan dalam ilmu biologi ataupun kedokteran. Ciri khas dari mikroskop polarisasi menggunakan cahaya yang terbias/ dibelokkan, bukan cahaya terpantul. Secara umum bagian dari mikroskop ini terdiri tubus atas, tubus tengah dan tubus bawah yang memiliki fungsi masing – masing.

Gambar 2.1 Mikroskop polarisasi


A. Pengamatan Mikroskopik Nikol Sejajar

Pengamatan mikroskop polarisasi tanpa nikol diartikan bahwa analisator tidak dipergunakan, sedang polarisator tetap dipasang pada tempatnya dengan arah getarannya sejajar dengan salah satu benang silang. Cahaya yang dipergunakan adalah cahaya terpolarisir dalam satu arah getar (satu bidang getar). Sifat-sifat optik yang dapat diamati dengan ortoskop tanpa nikol dibagi menjadi dua golongan sebagai berikut :

 Ketembusan Cahaya
Berdasar atas sifatnya terhadap cahaya, mineral dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu mineral yang tembus cahaya/transparent dan mineral tidak tembus cahaya /mineral opak.

 Inklusi

Pada kristal tertentu, selama proses kristalisasi sebagian material asing yang terkumpul pada permukaan bidang pertumbuhannya akan terperangkap dalam kristal, dan seterusnya menjadi bagian dari kristal tersebut. Material tersebut dapat berupa kristal yang lebih kecil dari mineral yang berbeda jenisnya, atau berupa kotoran/impurities padamagma, dapat juga berupa fluida baik cairan ataupun gas. Bidang batas antara inklusi dengan mineral yang mengungkungnya dapat bersifat seperti batas bidang kristal biasa.

a. Bentuk

Secara umum bentuk mineral dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
Euhedral yaitu Apabila kristal tersebut dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri secara keseluruhan dan sangat jelas
Subhedral yaitu apabila kristal tersebut dibatasi oleh hanya sebagian bidang kristalnya sendiri.
Anhedral yaitu apabila kristal tersebut tidak dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri secara keseluruhan.
Parameter lain untuk menyatakan bentuk adalah jumlah dan perbandingan panjang bidang-bidang batas kristal, terutama untuk kristal-kristal yang euhedral. Istilah yang sering digunakan antara lain: prismatik,tabular, granular, lathlike, fibrous, foliated, radiated, dan sebagainya. Untuk kristal yang dalam pertumbuhannya terhalang oleh kristal yang lain atau juga terhalang magma yang kental, sering menghasilkan bentuk “incipient crystals”.

 Belahan
Belahan dalam sayatan mineral bisa terlihat dalam bentuk garis-garis yang teratur sepanjang bidang belahannya, di mana kenampakannya bisa sangat baik, baik, buruk atau tidak ada. Belahan merupakan sifat fisik yang tetap pada satu jenis mineral yang menunjukkan sifat khas dari struktur atom di dalamnya.
Belahan satu arah
Pada mineral yang disayat tegak lurus atau miring terhadap arah bidang belahan , akan nampak sebagai garis lurus yang sejajar satu sama lain.
Belahan dua arah
Pada mineral yang disayat sejajar sumbu C, akan nampak sebagai satu bidang belahan. Pada mineral yang disayat miring atau tegak lurus sumbu C, akan nampak dua belahan.
Belahan tiga arah
Mineral yang mempunyai belahan tiga arah, akan menampakkan belahan  dua arah disetiap jenis sayatan.

Pecahan
Pecahan atau fracture adalah kecenderungan dari suatu mineral untuk pecah dengan cara tertentu yang tidak dikontrol oleh struktur atom seperti halnya belahan.

Indeks Bias dan Relief
Relief adalah ekspresi dari cahaya yang keluar dari suatu media kemudian masuk ke dalam media yang lain yang mempunyai harga indeks bias yang berbeda, sehingga cahaya tersebut mengalami pembiasan pada batas konak kedua media tersebut. Semakin besar perbedaan harga indeks bias antara kedua media, maka semakin jelas bidang batas antara keduanya. Sebaliknya semakin kecil perbedaan harga indeks bias, maka kenampakan bidang batas antar mineral akan semakinkabur. Untuk mempermudah pengamatan relief di bawah ortoskop, maka sayatan mineral/batuan dilekatkan pada kaca dengan menggunakan media balsam kanada yang mempunyai relief nol (sebagai standar)dengan n = 1.537

 B. Pengamatan Mikroskopik Nikol Bersilang

Pengamatan ortoskopik nikol bersilang (crossed polarized light) dimaksudkan bahwa dalam pengamatannya digunakan analisator bersilangan dengan polarisator (sinar diserap dalam dua arah yang salingtegak lurus). Sifat yang dapat diamati adalah sifat optik yang berhubungan dengan kedudukan dan jumlah sumbu optik. Sifat optik yang diamati antara lain gelapan, kembaran, optic sigan serta warna interferensinya.

a. Gelapan
Pada pengamatan nikol bersilang, gelapan (keadaan di mana mineral gelap maksimal) dapat terjadi karena tidak ada cahaya yang diteruskan oleh analisator hingga mata pengamat. Pada zat anisotropic syarat terjadinya gelapan adalah kedudukan sumbu sinar berimpit dengan arah getar polarisator dan atau analisator. Sebaliknya kedudukan terang maksimal (warna interferensi maksimal) terjadi pada saat sumbu sinar membuat sudut 450 terhadap arah getar PP dan AA.

Gelapan sejajar atau pararel
Kedudukan gelapan di mana sumbu panjang Kristal (sumbu c) sejajar dengan arah getar PP dan atau AA. Sehingga dapat dikatakan sumbu optic berimpit dengan sumbu kristalografi.

Gelapan miring
Kedudukan gelapan di mana sumbu panjang Kristal (sumbu c) menyudut terhadap arah getar PP dan atau AA. Sehingga dapat dikatakan sumbu optic menyudut terhadap sumbu kristalografi.

Gelapan bergelombang
Terjadi pada mineral yang mengalami tegangan atau distorsi sehingga orientasi sebagian kisi Kristal mengalami perubahan berangsur dan kedudukan gelapan masing-masing bagian agak berbeda.

Gelapan bintik atau mottled extinction
Umumnya terjadi pada mineral silikat berlapis (mika), hal ini terjadi karena perubahan orientasi kisi kristal secara local, sehingga tidak seluruh bagian Kristal sumbu sinarnya beorientasi sama.

b. Kembaran
Selama pertumbuhan kristal atau pada kondisi tekanan dan temperatur tinggi, dua atau lebih kristal intergrown dapat terbentuk secara simetri. Kembaran hanya dapat diamati pada nikol bersilang karena kedudukan kisi pada dua lembar kembaran yang berdampingan saling berlawanan, sehingga kedudukan gelapan dan warna interferensi maksimalnya berlainan. Secara genesa, kembaran dapat terbentuk dalam tiga proses yang berbeda yaitu kembaran tumbuh, transformasi, dandeformasi.

Kembaran tumbuh atau Growth Twins
Kembaran ini terbentuk bersamaan pada saat kristalisasi atau pertumbuhan kristal, di mana dua unit kristal berbagi dan tumbuh dari satu kisi yang sama dengan orientasi berlawanan. Jenis kembaran ini terbagi atas kembaran kontak dan kembaran penetrasi.

Kembaran transformasi
Kembaran ini dapat terjadi karena kristal mengalamit ransformasi karena perubahan P dan T terutama karena perubahan T. Hal ini hanya dapat terjadi pada kristal yang mempunyai struktur dan simetri yang berbeda pada kondisi P dan T yang berbeda. Pada saat P&T berubah, bagian tertentu dari kristal ada yang stabil ada yang mengalami perubahan orientasi kisi, sehingga terjadi perbedaan orientasi
pada bagian berbeda dari kristal.

Kembaran Deformasi atau Deformation Twins
Kembaran ini terjadi setelah kristalisasi, pada saat kristal telah padat. Karena deformasi (perubahan P) atom pada kristal dapat terdorong dari posisi semula. Apabila perubahan posisi ini terjadi pada susunan yang simetri, akan menghasilkan kembaran. Contoh kembaran jenis ini adalah polisintetik pada kalsit.

 Optic Sign
Tanda rentang optik adalah istilah untuk menunjukkan hubungan antara sumbu kristalografi (terutama arah memanjangnya kristal) dengan sumbu sinar cepat (x) dan lambat (z). Jenis tanda rentang optik yaitu :      

Length slow (+) = sumbu c berimpit /menyudut lancip dengan arah getar sinar lambat (sumbu z). Keadaan ini dinamakan Addisi yaitu penambahan orde warna interferensi pada saat kompensator digunakan.

Length fast (-) = sumbu c berimpit/menyudut lancip dengan arah getar sinar cepat (sumbu x). Keadaan ini dinamakan Substraksi yaitu pengurangan orde warna interferensi pada saat kompensator digunakan.

 Warna Interferensi

Warna interferensi adalah sifat optik yang sangat penting. Pada posisi sumbu sinar sembarang terhadap arah getar polarisatorinilah, komponen sinar lambat dan cepat tidak diserap oleh analisator,sehingga dapat diteruskan hingga mata pengamat. Karena perbedaan kecepatan rambat sinar cepat dan lambat inilah, maka terjadi yang disebut sebagai beda fase atau retardasi. Warna interferensi dapat ditentukan dengan memutar meja objek yang terdapat sayatan mineral hingga diperoleh terang maksimal. Warna terang tersebut dicocokkan dengan tabel interferensi Michel – Levy Chart.
C Sifat Optik Mineral


  1. OLIVINE

FORSTERITE ((Mg, Fe)2SiO4)



Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Kristal euhedral sampai anhedral
Relief : Tinggi
Pleokroisme :  -
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Fracture yang tidak teratur umum.
Bias rangkap : Kuat, teratas orde ke II
Kembaran : -
Sudut pemadaman : Paralel
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Forsterite juga ditemukan dalam banyak meteorit besi-nikel. Bukan hanya sebagai butir kristal kecil tapi signifikan sebagai ukuran kadang menduduki lebih dari 50% dari volume meteorit.

OLIVINE ((Mg,Fe)2 SiO4)



Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna-warna
Bentuk : Anhedral dengan bentuk poligonal dan berupa fenokris
Relief : Tinggi
Pleokroisme :  -
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : paralel tidak sempurna (010), pecahan tidak teratur
Bias rangkap : Kuat,orde – II paling atas
Kembaran : kadang-kadang dijumpai
Sudut pemadaman : Paralel
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif dan negatif
Keterangan : Mineral yang sering membuat kekeliruan dengan olivine adalah diopside, tetapi diopside mempunyai belahan yang baik, sudut pemadaman yang miring, dan kadang-kadang bias rangkap lemah. Sedangkan olivine yang kaya oksida besi dinamakan Hyalosideri terdiri dari 50% Fe2 SiO4 Biasanya olivin terubah menjadi antigori dan magnetik sekunder pda  bagian pecahan. Olivine mineral yang umum dalam batuan beku mafik-ultramafik, seperti basa nitedunite dan peridotite.

FAYALITE ((Fe, Mg)2SiO4)


Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai kekuningan atau netral
Bentuk : Euhedral, Kristal anhedral
Relief : Sangat tinggi
Pleokroisme :  Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : paralel tidak sempurna dalam satu arah (010)
Bias rangkap : Kuat
Kembaran : -
Sudut pemadaman : Paralel
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Fayalite juga ditemukan banyak besi-nikel dalam meteorit, bukan hanya sebagai butiran kecil tetapi sebagai kristal besar kadang-kadang menduduki lebih dari 50% dari volume meteorit. 

MONTICELLITE (CaMgSiO4)



Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Granular, berupa kristal anhedral-subhedral dan prismatic panjang
Relief : Agak Tinggi
Pleokroisme :  -
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Paralel tidak sempurna (010), pecahan tidak teratur
Bias rangkap : Sedang merah orde -I
Kembaran : Kadang-kadang dijumpai
Sudut pemadaman : Paralel
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Monticellita adalah mineral yang agak sulit dikenal karena tidak mempunyai sifat yang jelas, mempunyai forster dan olivine tetapi mempunyai bias rangkap lemah daripada lainnya, merupakan mineral ciri metamorf kotak dari batugamping dan dolomite tetapi kadang-kadang juga didapatkan dalam batuan beku seperti : alnoiteplizenit dan nepheline basah.

2. PYROXENE

a. ORTHOPYROXENE

ESTANTITE (MgSiO3)



Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai netral
Bentuk : Kristal prismatic. Inklusi-inklusi umum dan menghasilkan struktur schiler.
Relief : Tinggi
Pleokroisme :  Lemah, kehijauan sampai kemerah-mudaan
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Paralel (110),(010),(100)
Bias rangkap : Agak lemah, kuning sampai merah orde -I
Kembaran : -
Sudut pemadaman : Paralel
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Enstatite lebih umum terbentuk pada batuan beku jika bukan untuk kelimpahan besi di sebagian besar magma.

HYIPERSTHENE ((Mg,Fe)SiO3)

Sifat Optis
Warna absorbsi : Netral-hijau muda/merah muda
Bentuk : Kristal subhedral prismatik
Relief : Tinggi
Pleokroisme :  Lemah, kehijauan sampai kemerah-mudaan
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Paralel (110),(010),(100)
Bias rangkap : Agak lemah, kuning sampai merah orde -I
Kembaran : -
Sudut pemadaman : Paralel
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Hyipersthene menyerupai beberapa macam andalusite, tetapi andalus lenght-fast hyipersthene didapatkan dalam batuan beku, ciri utama dari norite hypersthene.

2. CHLYNOPYROXENE


AUGITE (Ca(Mg,Fe)(SiO3)2(Al2Fe)2O3)




Sifat Optis
Warna absorbsi : Hampir tidak berwarna, netral coklat kehijauan muda atau keunguan muda
Bentuk : Kristal prismatik pendek
Relief : Tinggi
Pleokroisme :  Tidak ada sampai lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (110), dalam dua arah pada sudut 87 dan 93 .satu arah dalam sayatan loditudinal pararel
Bias rangkap : Sedang kira-kira ditengah orde-II
Kembaran : Umum, polisintetik, kombinasi polisintetik yang dikenal sebagai struktur herring bone
Sudut pemadaman : Bervariasi dari 36 sampai 45 (C^X)
Orientasi optis : Length fast kadang-kadang length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Augite sulit dibedakan dari diopside, tetapi diopside mempunyai sudut pemadaman yang kecil dan warna yang terang. Augite teralterasi menjadi hornblende yang terbentuk pada tahap magmatik akhir dan uratile atau tremoliteactinolite sekunder yang terbentuk oleh alterasi hidrothermal. Augite yang umum dalam batuan beku sub-silisik seperti Auganite, Basalt, Gabbro. Limburgite dan Peridotite.

DIOPSITE (CaMgSi2O6)


Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna atau netral
Bentuk : Kristal subhedral
Relief : Tinggi
Pleokroisme :  Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Dalam dua arah (110) pada sudut 87o dan 93o
Bias rangkap : Sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai yang teratas orde ke II
Kembaran : Polisintetik
Sudut pemadaman : Bervariasi dari 37o sampai 44o (C^Z)
Orientasi optis : Slower ray
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Spesimen mineral Diopside bisa sangat mencolok dalam penampilan, dan menarik bagi kolektor mineral.

PIGEONITE ((Mg,Fe2+,Ca)2Si2O6)




Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna atau netral
Bentuk : Kristal anbhedral
Relief : Tinggi
Pleokroisme :  Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Dalam dua arah (110) pada sudut 87o dan 93o
Bias rangkap : Sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai yang teratas orde ke II
Kembaran : Polisintetik
Sudut pemadaman : Bervariasi dari 22o sampai 45o
Orientasi optis : Slower ray
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Pigeonite ditemukan sebagai fenokris di batuan vulkanik di Bumi dan sebagai kristal di meteorit dari Mars dan Bulan. Dalam perlahan didinginkan batuan beku intrusif, pigeonit jarang diawetkan, namun bukti tekstur breakdown untuk Orthopyroxene ditambah Augite dapat hadir, seperti yang ditunjukkan pada gambar mikroskopis yang menyertainya.  

AEGIRINE (NaFe(SiO3)2)


Sifat optis
Warna absorsi : Hijau,kuning kecoklatan
Bentuk : Kristal prismatik
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Kuat,hijau tua,hijau muda,kuning
Indeks bias : n.mineral > n.k balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 870 dan 930
Bias rangkap : Kuat sampai sangat kuat,orde ketiga, atau orde-IV
Kembaran : -
Sudut Pemadaman : Dalam sayatan longitudinal sangat kecil (20-100)
Orientasi optis : Length Fast
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Aegirine menyerupai beberapa Amphibole, tetapi dibedakan dengan sudut pemadaman yang kecil dan Length Fast. Acmite adalah piroksen yang erat hubungannya dengan Aegirine, perbedaanya dari warnanya yang coklat. Merupakan ciri dari batunan beku yang kaya soda seperti Nepheline Syenite, Phonolite, Trachite, Soda Granite. Sering kali terdapat sebagai Overgrouth dengan kristal Aegirine-augite.

HEDENBERGITE (FeCaSi2O6)




Sifat Optis
Warna absorbsi : Netral sampai kehijauan
Bentuk : Columnar aggregate
Relief : Sangat tinggi
Pleokroisme :  -
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 87o dan 93o
Bias rangkap : Sedang, ungu orde pertama
Kembaran : -
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal kira-kira 42o
Orientasi optis : Faster ray
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Hedenbergite walaupun biasanya lebih gelap dari pada batu permata sepupunya Diopside, masih bisa menjadi spesimen mineral yang indah. Dari hijau gelap ke warna hitam bisa stricking dengan kilau terang yang ditemukan pada beberapa spesimen. Meskipun ini bukan merupakan mineral jarang, kristal baik Hedenbergite yang langka dan spesimen yang menunjukkan kristal yang bagus, baik warna dan kilap dihargai.  

JADEITE (NaAl(SiO3)2)


Sifat optis
Warna absorsi : Tidak berwarna sampai hijau
Bentuk : Granular sampai columnar atau fibrous
Relief : Agak tinggi
Pleokroisme : Bervariasi
Indeks bias : n.mineral > n.k-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 87ᵒ dan 93ᵒ
Bias rangkap : Sedang, orde-ll
Kembaran : kadang-kadang didapatkan
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 30ᵒ sampai 40ᵒ
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Jadite dibedakan dari nephrite dengan sudut pemadaman yang besar dan indeks bias yang lebih besar. Dari Diopside dengan sudut pemadaman yang kecil dan columnar. Jadite teralterasi menjadi Termilite-actinolite dan hanya terdapat pada batuan Jadite (jadeitite).

AEGERIN-AUGITE ((Na,Ca)(Fe3+,Fe2+,Mg,Al)Si2O6)


Sifat Optis
Warna absorbsi : Hijau
Bentuk : Kristal euhedral prismatic pendek
Relief : Tinggi
Pleokroisme :  Sedang, kuning hijau sampai kehijauan
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Dalam dua arah (1100 pada sudut 87o dan 93o)
Bias rangkap : Teratas sampai di tengah orde ke II
Kembaran : Umum
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal kira-kira dari -15o sampai -36o
Orientasi optis : Lenght fast
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif  atau negatif
Keterangan : Dilihat dalam cahaya terpolarisasi-bidang dari cokelat kemerahan dellaventuraite (OPTK) sebagai pertumbuhan berlebih pada ungu-abu aegirine-augit (AE-AG) dalam matriks bulat kuarsa (QZ) dengan minor bulat (lega tinggi) butir Apatite.


WOLLASTONITE 


Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Columnar atau fibrous aggregate
Relief : Tinggi
Pleokroisme :  -
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Pararel yang sempurna dengan (100), pararel yang kurang sempurna dengan (001) dan (102), dan yang tidak sempurna (101) dan (101)
Bias rangkap : Agak lemah, ordenya pertama
Kembaran : Kadang-kadang ada
Sudut pemadaman : -
Orientasi optis : Length slow atau length fast
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Beberapa sifat yang membuat Wollastonite begitu berguna adalah kecerahan tinggi dan putih, kelembaban rendah dan penyerapan minyak, dan konten volatil rendah. Wollastonite digunakan terutama di keramik, produk gesekan (rem dan kopling), metalmaking, cat filler, dan plastik.

3. AMPHIBOLES

HORNBLENDE (Ca2(Mg,Fe,Al)5(OH)2(Si,Al)4(O11) 2)



Sifat optis
Warna absorbsi : Hijau atau coklat
Bentuk : Kristal prismatik
Relief : Agak tinggi
Pleokroisme : Kuat
Indeks bias : n.mineral > n.k-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 56ᵒ dan 124ᵒ
Bias rangkap : Sedang, ditengah orede kedua
Kembaran : Agak umum
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 12ᵒ sampai 30ᵒ
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Hornblende berbeda dari augite dalam belahan, pleokronisme dan sudut pemadaman. Hornlende coklat menyerupai biotite mempunyai belahan yang baik (satu arah) dan paralel sudut pemadamannya. Hornblende sangat umum didapatkan dan merupakan mineral yang tersebar luas dalam berbagai tipe batuan beku, juga dalam schist, gneiss dan amphibole.

LAMPROBOLITE ((Ca,Mg,Fe,Al) SiO2)


Sifat Optis
Warna absorbsi : Kuning sampai coklat, seringkali dengan batas opak
Bentuk : Kristal euhedral prismatik pendek
Relief : Tinggi
Pleokroisme :  Agak kuat
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 56o dan 124o
Bias rangkap : Agak kuat sampai sangat kuat, orde III
Kembaran : Tidak nampak
Sudut pemadaman : Bervariasi dari 0o – 120 (simetris)
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Lamprobolite dibedakan dari hornblende coklat dengan sudut pemadaman yang kecil dan bias rangkap kuat. Kaerstutite adalah titaniuam amphibolites yang berhubungan dengan lamprobolite. Terdapat dalam batuan vulkanik seperti andesite, auganite, basalt, basanite dan berhubungan dengan tuff.

NEPHRITE {Ca2 (Mg, Fe)5 (OH)2Si8O22}


Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai abu-abu
Bentuk : Fibrous sampai fibro lamellar aggregate, kristal prismatic tidak sempurna
Relief : Tinggi
Pleokroisme :  -
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Menyerupai termolite actinolite tetapi jarang yang jelas
Bias rangkap : Sedang, dari abu-abu orde pertama sampai warna cerah di tengah orde kedua
Kembaran : Kadang-kadang dijumpai
Sudut pemadaman : Bervariasi dari pararel sampai yang maksimum 10o – 200 (simetris)
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Apabila dipanaskan mengeluarkan air yang menunjukkan bahwa ia terbentuk dalam suasana hidro (perhatikan adanya gugusan OH) atau dikenal sebagai Amphibole.

ANTHOPHYLLITE (Mg,Fe)7(OH)2(Si4O11)2


Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna atau warna muda
Bentuk : Kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous
Relief : Tinggi
Pleokroisme :  Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 54ᵒ dan 126ᵒ. Umum.
Bias rangkap : Sedang, teratas sampai terbawah orde-ll
Kembaran : Tidak ada
Sudut pemadaman : Paralel / simetris
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif dan negatif
Keterangan : Menyerupai Tremolite-actinolit dan Cummingtonite, tetapi dapat dibedakan dari sudut pemadamnya yang paralel. Terakterasi menjadi talc dan sebagian yang terbentuk yang terbentu disebut hidrus anthopylite. Anthipylite adalah ciri batuan metamorf dan mineral sekunder dalam peridotit dan dunite.

TREMOLITE ACTINOLITE (Ca2(Mg Fe)3(OH)2(SiO4O11)2)




Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai hijau muda
Bentuk : Kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous
Relief : Tinggi
Pleokroisme :  Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah dalam sudut 56ᵒ dan 124ᵒ pararel dengan panjang
Bias rangkap : Kuat,orde – II paling atas
Kembaran : Sedang sampai agak kuat. Orde ll
Sudut pemadaman : Dalam sayatan Longitudinal bervariasi dari 10ᵒ sampai 20ᵒ (pararel-simetri)
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Tremolith merupakan amphibole yang tidak berwarna, edenite menyerupai tremolite tetapi mempunyai sudut pemandaman yang besar. Tremolit actinolite teralterasi menjadi talc. Tremolite-actionolite terdapat dalam metamorf kontak scist dan gneiss dan batugamping metamorf, juga didapatkan sebagai pengganti pyroxene dalam batuan beku.

CUMMINGTONITE (Mg,Fe)7(OH)2(Si4O11)2


Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai hijau muda
Bentuk : Kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous
Relief : Agak tinggi
Pleokroisme : Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 56o – 124o. Paralel dengan panjang
Bias rangkap : Sedang sampai agak kuat, terbawah atau ditengah orde kedua
Kembaran : Polisentrik
Sudut pemadaman : Dalaam sayatan langitudinal bervariasi dari 15o – 20o
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua(biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Cummingtonite kadang mempunyai grunerite, tetapi cummingtonite mempunyai sudut pemadaman yang lebih besar dan indeks bias yang lebih kecil dan tanda optisnya yang positif. Dibedakan dengan tremolite dari tanda optisnya yang positif dan dibedakan dengan anthophyllite dari sudut pemadamannya yang miring. Umum dijumpai pada batuan metamorf.

GRUNERITE (Fe7Si8O22(OH)2)


Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Columnar sampai fibrous aggregate
Relief : Agak tinggi
Pleokroisme :  Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Dalam dua arah (110) pada sudut 56o dan 124o. Pararel dan panjang
Bias rangkap : Agak kuat
Kembaran : Kadang polisintetik
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 10o – 150
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Ini adalah endmember besi dari seri grunerite-cummingtonite. Membentuk sebagai berserat, columnar atau agregat kristal besar. Kristal monoklin prismatik. Kilapnya  adalah kaca sampai mutiara dengan warna mulai dari hijau, coklat ke abu-abu gelap.  

4. BIOTITE (K2(Mg,Fe)2(OH)2(AlSi3O10)


Sifat Optis
Warna absorbsi : Cokelat kekuning-kemerahan cokelat, hijau zaitun
Bentuk : Kristal euhedral, tabular lamenar dan agak melengkung
Relief : Sedang
Pleokroisme :  Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Sempurna dalam satu arah (001)
Bias rangkap : Kuat merah ,orde  II
Kembaran : Kadang-kadang ada
Sudut pemadaman : Pararel dengan belahan 3ᵒ
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Biotite dibedakan dengan Phlogopite dengan warna gelap dan sudut aborsi kuat. Dari Hornblende cokelat umum dibedakan dengan sudut pemadaman yang kecil dan perbedaan belahan. Biotite sering teralterasi menjadi Chlorite, juga menjadi Vermiculitte. Biotite mineral yang tersebar luas dan umum terdapat dalam batuan beku hampir seluruh tipe, juga dalam Schist dan Gneiss dan zona metamorf kontak. Biotite umum dalam sediment detrital. 

5. PLAGIOCLASE

ANORTHITE (CaAl2Si2O8)



Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Kristal euhedral sampai anhedral
Relief : Rendah
Pleokroisme :  Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (001) sempurna (010), kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna
Bias rangkap : Lemah abu-abu ,orde I
Kembaran : Albit Kalsbad, dan Kalsbad-Albit
Sudut pemadaman : Kembar albit bervariasi, tergantung dari jenis plagioclasnya
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Anorthite dibedakan dari plagioclase lainnya oleh sudut pemdaman index bias. Anorthite di dapatkan dalam endapan metamorf kontak dan lava.

BYTOWNITE (Ca(70-90%))(Na(30-10%))(Al, Si)AlSi2O8)



Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Kristal subhedral sampai anhedral
Relief : Sedang
Pleokroisme :  -
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna
Bias rangkap : Lemah abu-abu ,orde I
Kembaran : Albit Kalsbad, dan Kalsbad-Albit
Sudut pemadaman : Kembar albit bervariasi, tergantung dari jenis plagioclasnya
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Bytownite dibedakan dari plagioklas lainya oleh sudut pemadaman dan indeks bias. Bytownite umunya terdapat dalam gabro, anorthosite atau basalt.

LABRADORITE (Ca(50-70%))(Na(50-30%))(Al, Si)AlSi2O8)




Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Kristal euhedral sampai anhedral
Relief : Rendah
Pleokroisme :  -
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna
Bias rangkap : Lemah abu-abu atau putih orde ke I
Kembaran : Albite
Sudut pemadaman : Kembar albit bervariasi dari 27,5o sampai 39o. Pada (001) = -7o – (-1vo pada (010) = -16o –(-29o)
Orientasi optis : -
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Labradorite dibedakan dari plagioclase lainya oleh sudut pemadaman maksimum kembar albite dan indeks bias. Labradorit adalah minertal yang sangat umum dalam batuan beku subsilicic seperti augenit, basalt, gabro dan olivine gabro, juga terdapat dalam batuan metamorf.

ANDESINE (Na(70-50%))(Ca(30-50%))(Al, Si)AlSi2O8)



Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Kristal euhedral sampai anhedral
Relief : Rendah
Pleokroisme :  -
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna
Bias rangkap : Lemah abu-abu atau putih, orde ke I
Kembaran : Albite, sudut sayatan rhombic bervariasi dari +3o sampai -2o dalam andesine
Sudut pemadaman : Kembar albit bervariasi dari 13o sampai 27,5o. Pada (001) = 0o – (-7o), pada (010) = 0o – (-16o)
Orientasi optis : -
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Andesine hanya konstituen minor di kebanyakan granite dan syenites. Tapi apakah feldspar yang dominan dalam batuan tertentu yang disebut andesite. Hal ini juga ditemukan di beberapa batuan metamorf sebagai konstituen minor.

OLIGOCLASE (Na(90-70%))(Ca(10-30%))(Al, Si)AlSi2O8)

Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Kristal euhedral, subhedral dan anhedral
Relief : Rendah
Pleokroisme :  -
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna
Bias rangkap : Lemah atau agak lemah, abu-abu atau putih orde ke I
Kembaran : Albite
Sudut pemadaman : Kembar albit bervariasi dari 0o sampai 12 o. Pada (001) = 0o – 3o, pada (010) = 0o – (+15o)
Orientasi optis : -
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif atau negatif
Keterangan : Oligoclase terdapatnya sangat umum dalam batuan beku persilicic seperti granite, rhyolite, syanite, trachite, dan batuan beku lainya, kadang-kadang di dapatkan dalam granite pegmatite dan batuan metamorf.

ALBITE (NaAlSi3O8)




Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Plate atau lath-shaped, jarang dalam fenokris. Mungkin intergrowth dengan microcline
Relief : Rendah
Pleokroisme :  -
Indeks bias : n mineral < n. K-balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna
Bias rangkap : Agak lemah, kuning muda, orde ke I
Kembaran : Polisintetik sesuai dengan albite, jarang tidak ada. Yang sesuai dengan Carlsbad atau kombinasinya, percline.
Sudut pemadaman : Sesuai dengan kembar albit bervariasi dari 12o sampai 19o, yang pararel dengan (001) = 3o – 5o, pada (010) = 15o – 20o
Orientasi optis : -
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Albite terdapat dalam granite, granite pegmatite, vein dan batuan metamorf. 

6. ALKALI – FELDSPAR

ORTHOCLASE ((K,Na)AlSi3O8)




Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna tetapi berkabut
Bentuk : Fenokris kristal subhedral sampai anhedral
Relief : Rendah
Pleokroisme :  Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Pararel yang sempurna dengan (001) pararel yang kurang sempurna (010), dan (110) tidak sempurna
Bias rangkap : Lemah abu-abu, orde I
Kembaran : Kalsbad
Sudut pemadaman : Pararel pada (001), (010) dari 5ᵒ sampai 12ᵒ
Orientasi optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Ortoclase mineral yang tersebar luas. Dalam Spherulitic obsidian dan rhyolite seringkali intergrouth dengan cristobalite atau quartz juga dalam endapan detrital, batupasir arkose.

ANORTHOCLASE ((Na,K)AlSiO8)




Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Fenokris, kristal subhedral
Relief : Rendah
Pleokroisme :  -
Indeks bias : n mineral < n. K-balsam
Belahan : Paralel yang sempurna dengan (010), paralel yang sempurna dengan (010)
Bias rangkap : Lemah, abu-abu dan putih orde-I
Kembaran : Polisintetik
Sudut pemadaman : Pada (001) + 1o – 40 pada (010) + 4o – 10o
Orientasi optis : Dua (biaxial)
Sumbu optis : -
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Anorthoclase dapat dibedakan dari feldspar lainnya oleh sudut sumbu optik kira-kira 50o (sanidine di bawahnya dan yang lain di atasnya). Ciri lainnya adalah terdapat pada batuan beku yang kaya soda, kadang didapatkan dalam pegmatite.

SANIDINE ((K,Na) AlSi3O8)




Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Fenokris
Relief : Rendah
Pleokroisme :  Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : pararel yang sempurna (010), dan (110) kurang sempurna
Bias rangkap : Lemah abu-abu, orde I
Kembaran : Kalsbad
Sudut pemadaman : Pararel pada (001), (010) dari 5ᵒ sampai 12ᵒ
Orientasi optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Sanidine dibedakan dari orthoclas dari sudut sumbu yang kecil dan pada beberapa keadaan oleh perbedaan orientasi, sering berkabut dengan sanidine bersih.

MICROCLINE (KalSi3O5)



Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna, tetapi berkabut
Bentuk : Kristal subhedral sampai anhedral
Relief : Rendah
Pleokroisme :  -
Indeks bias : n mineral < n. K-balsam
Belahan : Paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna dengan (010), paralel yang tidak sempurna dengan (110) dan (110)
Bias rangkap : Lemah, abu-abu dan putih orde-I
Kembaran : Polisintetik, dalam dua arah (albit dan periklin)
Sudut pemadaman : Pada (001) = + 5o
Orientasi optis : Length Fast
Sumbu optis : -
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Albite umumnya intergrowth dengan microcline, dikenal dengan perthite. Microcline dibedakan dari orthoclase oleh kembaran polisintetik dan dari anorthoclase dan albite oleh sudut pemadaman 15o pada (001). Microcline terdapat dalam granite, syenite dan gneiss. 

7. MUSCOVITE (KAl2(OH)2(AlSi3O10)



Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai hijau muda
Bentuk : Kristal tabular atau scaly
Relief : Bervariasi
Pleokroisme :  Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Dalam satu arah (001) sangat sempurna
Bias rangkap : Kuat, teratas orde-ll
Kembaran : Kadang-kadang
Sudut pemadaman : Paralel dengan belahan, tetapi mungkin membentuk sudut 2o atau 3o
Orientasi optis : Length slow (sumbu panjang kristalografi = sumbu a)
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negaqtif
Keterangan : Talc hampir sama dengan muscovite dan propbyllite dalam sifat optis. Hydromuscovite sangat sama dengan sericite variety muscovite. Muscovite sangat umum dalam batuan metamorf seperti phyllite, schist, dan gneiss, juga dalam granite dan berkembang maksimum dalam granite pegmatite, umum sebagaui mineral detrital terutama dalam arkose. Sericite terdapat dalam sedikit keratin dan mineral sekunder yang dibentuk oleh alterasi hidrotermal silikat terutama feldspar. 

8. QUARTZ (SiO2)




Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna, seringkali terdiri dari inklusi
Bentuk : Kristal prismatik anhedral, butiran dan sebagai penggantian euhedral, intergroup dengan plagioclase dalam bentuk vermicular (mymerkite), seringkali terdapat sebagai intersertal mineral, pseudomorf
Relief : Sangat rendah
Pleokroisme :  -
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Tidak ada, rhombohedral yang tidak sempurna
Bias rangkap : Agak lemah, orde-I
Kembaran : Umum jarang terlihat
Sudut pemadaman : Paralel dan simetris
Orientasi optis : Length Slow
Sumbu optis : Satu (uniaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Cordierite sering membuat kekeliruan dengan quartz tetapi cordierite biaxial. Quartz adalah mineral ubiquitous, terdapat dalam berbagai tipe batuan sebagai mineral utama, asesories atau sekunder dvan mineral detrital.